SATU MINGGU
Karya Thalita Freda
Senin,
"Aduh, Sorry banget deh ya. gue buru-buru nih , gue beresin bentar deh buku-buku lo yang jatuh, sekali lagi sorry banget !!!" kataku yang sekali lagi menabrak orang. tapi orang yang kali ini benar-benar luar biasa ! Bray, adalah cowok populer di SMA 'GANDHI MEMORIAL INTERNATIONAL SCHOOL' ini. "Yayaya terserah lo deh, bukannya lo Rensy ya? mantannya si Zefannya Johnston ya? bule dari Amerika lol" jawab Bray. 'ini orang kenapa malah ngajak gue ngobrol coba?' gumamku dalam hati. tanpa kupikir cepat-cepat aku langsung berkata "Ya" Lalu aku langsung lari meninggalkan Bray Varlando di koridor karena data-data yang aku bawa ini langsung aku berikan ke Mr.Louis di ruang guru.
"Aduh, Sorry banget deh ya. gue buru-buru nih , gue beresin bentar deh buku-buku lo yang jatuh, sekali lagi sorry banget !!!" kataku yang sekali lagi menabrak orang. tapi orang yang kali ini benar-benar luar biasa ! Bray, adalah cowok populer di SMA 'GANDHI MEMORIAL INTERNATIONAL SCHOOL' ini. "Yayaya terserah lo deh, bukannya lo Rensy ya? mantannya si Zefannya Johnston ya? bule dari Amerika lol" jawab Bray. 'ini orang kenapa malah ngajak gue ngobrol coba?' gumamku dalam hati. tanpa kupikir cepat-cepat aku langsung berkata "Ya" Lalu aku langsung lari meninggalkan Bray Varlando di koridor karena data-data yang aku bawa ini langsung aku berikan ke Mr.Louis di ruang guru.
Selasa, sehabis pulang sekolah.
aku meminta Syakira agar menemaniku ke Gramedia dia pun ikut, karena dia ingin membeli novel remaja yang baru. Sebenarnya dia baru beli novel kemarin. hanya saja sudah habis dia baca. "Ren, gua kamar mandi dulu ya, gatahan nih" Ucap Syakira. "Iya-iya, jangan kemana-mana ya! langsung kesini" jawab ku ke Syakira "Yaya,Oke" jawabnya. lalu Syakira meninggalkanku ke kamar mandi. saat aku jalan sambil melihat novel yang ingin kubeli karena aku sedang membaca sinopsisnya 'kelihatannya seru' pikirku. karena aku dari tadi hanya fokus ke sinopsisku tanpa sengaja 'BRUKK!' aku menabrak laki-laki yang sedang memainkan I-phone nya ! dan jatuh. 'oke,sudah keberapa kali gue nabrak orang?!' kataku ke diri sendiri. "Hei, lo Rensyy????kok bisa-bisanya ya kita ketemu lagi?" Kata Bray tak percaya. "Yaya Bray-Bray, disini gue sama Syakira. beli novel. lo ngapain ya disini?" Tanyaku santai. sebenarnya aku bertanya ke Bray karena bosan bukan ingin. "Oh, disini gue sama anak-anak basket. biasa..." jawab Bray. "RENSYY" teriak Syakira. "Ehh,, udah ya bye" kataku ke Bray Verlando. lalu aku menghampiri Syakira dan berkata "Ehehe, Ra sorry banget. tadi ketemu anak basket lo tau nggak siapa?" Kataku membuat Syakira penasaran. "Engga, siapa emangnya. ZefanJohsnton?,NickFoky?,emm ya!GerryNaldo?" katanya berharap, salah satu nama yang dia sebut benar. "Bukan! tebak lagi!" kataku "Oke,oke FernandoBrian?,GerryHockley? ah udah siapa-siapa?" katanya menyerah "Ehehe nyerah nih, Bray Verlando" kataku semangat. "Jawabnya semangat amat,wah cie lo suka ya sama dia ?? cie yang punya perasaan" ledek si Syakira "Enggak! makan yuk laper nih gue" aku mengalihkan pembicaraan "Yukss, Ahhh" jawabnya
Rabu,
Bel pulang sekolah berbunyi juga. pelajaran MTK yang sama sekali tak kupahami akhirnya berhenti juga karena aku hanya bisa menyontek dengan anak pintar disekolahku yang bernama Yaffie, yap! dia cowok karena wali kelas kami. menyuruh duduk dengan lawan jenis. agar tidak bercanda. justru itu, kenapa guru itu tidak berfikir kalau bisa saja mereka pacaran?. aku keluar kelas dengan Syakira. setelah menunggu sopirku yang tidak juga datang, Bray Verlando menghampiriku. "Hei, Ren. belom dijemput?"Tanyanya sambil meminum sebotol sodanya. pas dengan dia bertanya Blackberryku berbunyi ternyata mamah yang nelfon. aku minta izin ke Bray agar aku mengangkat telfon dulu 'halo??' terdengar suara mamah disebrang sana 'ya mah?' jawabku 'maaf sayang, hari ini papah meeting dan mamah ada rapat di kantor dan pak Dito sakit. jadi kamu bisa pulang sendiri tidak?"kata mamahku 'Ohaha, nggak papa aku pulang naik patas ACaja' lalu langsung kututup telfon mamahku dengan perasaan kesal sebenarnya. "Hei Bray. gue gadijemput gue pulang sendiri" kataku "Sejak kapan lo pulang sendiri???ehh maaf, gue aja yang nganter. Oh ya, mau temenin gue ke bioskop nonton Twilight breaking dawn 2 nggak??"kata Bray. "Aduh gimana ya?? masih siang sih oke, gapapa" kataku mengangguk, lalu masuk ke mobil Merchedez Benz nya. di bioskop aku tidak tau kenapa, aku tidak fokus ke filmnya. melainkan aku tidak tau perasaanku ke Bray
Kamis,
Bray menjemputku pagi hari kesekolah, aku tidak tau. padahal kita belum mempunyai hubungan layaknya hanya sebagai teman'.
Jum'at,
Bray mengajaku ke teman kota. entah rasanya aku ingin dandan secantik mungkin ! inikah jatuh cinta ? ah tuhan ! aku tak tau apa yang terjadi pada diriku ! lalu setelah aku sampai ditaman kota. terlihat Bray duduk di bangku itu. lalu aku duduk disampingnya. lalu Bray mengatakan perasaanya padaku. tanpa berfikir lama ku balas perasaanya, dan sekarang kami layak dipanggil 'kekasih'
Sabtu,
Malam-malam Bray mengajakku lagi ke taman kota. tanpa kupikir panjang, kuterima ajakannya. setelah sampai. Bray menceritakan semuanya kepadaku. aku sedih mendengar ceritanya. ini adalah malam yang terahir aku dan Bray. "Sebab itu aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu" kata Bray padaku. Bray divonis penyakit. dan hidupnya hanya 6 bulan. dan besoklah ke 6 bulannya itu. aku dan Bray saling menyayangi. aku tak ingin Bray pergi..... kuhabiskan malam-malam terahirku dengan Bray. kami berpadu bibir dengan bibir. bibir yang lembut menemaniku di malam itu............ lalu Bray mengantarkanku pulang .
Minggu,
Aku pergi ke rumah Bray, disitu banyak orang. Bray menghebuskan nafas terahirnya. aku hanya bisa bersedih, berdoa, agar Bray tenang disana. sandainya waktu itu bisa diulang. dan menghabiskan waktu 'satu minggu bersamanya' dan dimulai dengan aku menabraknya waktu di koridor.
aku meminta Syakira agar menemaniku ke Gramedia dia pun ikut, karena dia ingin membeli novel remaja yang baru. Sebenarnya dia baru beli novel kemarin. hanya saja sudah habis dia baca. "Ren, gua kamar mandi dulu ya, gatahan nih" Ucap Syakira. "Iya-iya, jangan kemana-mana ya! langsung kesini" jawab ku ke Syakira "Yaya,Oke" jawabnya. lalu Syakira meninggalkanku ke kamar mandi. saat aku jalan sambil melihat novel yang ingin kubeli karena aku sedang membaca sinopsisnya 'kelihatannya seru' pikirku. karena aku dari tadi hanya fokus ke sinopsisku tanpa sengaja 'BRUKK!' aku menabrak laki-laki yang sedang memainkan I-phone nya ! dan jatuh. 'oke,sudah keberapa kali gue nabrak orang?!' kataku ke diri sendiri. "Hei, lo Rensyy????kok bisa-bisanya ya kita ketemu lagi?" Kata Bray tak percaya. "Yaya Bray-Bray, disini gue sama Syakira. beli novel. lo ngapain ya disini?" Tanyaku santai. sebenarnya aku bertanya ke Bray karena bosan bukan ingin. "Oh, disini gue sama anak-anak basket. biasa..." jawab Bray. "RENSYY" teriak Syakira. "Ehh,, udah ya bye" kataku ke Bray Verlando. lalu aku menghampiri Syakira dan berkata "Ehehe, Ra sorry banget. tadi ketemu anak basket lo tau nggak siapa?" Kataku membuat Syakira penasaran. "Engga, siapa emangnya. ZefanJohsnton?,NickFoky?,emm ya!GerryNaldo?" katanya berharap, salah satu nama yang dia sebut benar. "Bukan! tebak lagi!" kataku "Oke,oke FernandoBrian?,GerryHockley? ah udah siapa-siapa?" katanya menyerah "Ehehe nyerah nih, Bray Verlando" kataku semangat. "Jawabnya semangat amat,wah cie lo suka ya sama dia ?? cie yang punya perasaan" ledek si Syakira "Enggak! makan yuk laper nih gue" aku mengalihkan pembicaraan "Yukss, Ahhh" jawabnya
Rabu,
Bel pulang sekolah berbunyi juga. pelajaran MTK yang sama sekali tak kupahami akhirnya berhenti juga karena aku hanya bisa menyontek dengan anak pintar disekolahku yang bernama Yaffie, yap! dia cowok karena wali kelas kami. menyuruh duduk dengan lawan jenis. agar tidak bercanda. justru itu, kenapa guru itu tidak berfikir kalau bisa saja mereka pacaran?. aku keluar kelas dengan Syakira. setelah menunggu sopirku yang tidak juga datang, Bray Verlando menghampiriku. "Hei, Ren. belom dijemput?"Tanyanya sambil meminum sebotol sodanya. pas dengan dia bertanya Blackberryku berbunyi ternyata mamah yang nelfon. aku minta izin ke Bray agar aku mengangkat telfon dulu 'halo??' terdengar suara mamah disebrang sana 'ya mah?' jawabku 'maaf sayang, hari ini papah meeting dan mamah ada rapat di kantor dan pak Dito sakit. jadi kamu bisa pulang sendiri tidak?"kata mamahku 'Ohaha, nggak papa aku pulang naik patas ACaja' lalu langsung kututup telfon mamahku dengan perasaan kesal sebenarnya. "Hei Bray. gue gadijemput gue pulang sendiri" kataku "Sejak kapan lo pulang sendiri???ehh maaf, gue aja yang nganter. Oh ya, mau temenin gue ke bioskop nonton Twilight breaking dawn 2 nggak??"kata Bray. "Aduh gimana ya?? masih siang sih oke, gapapa" kataku mengangguk, lalu masuk ke mobil Merchedez Benz nya. di bioskop aku tidak tau kenapa, aku tidak fokus ke filmnya. melainkan aku tidak tau perasaanku ke Bray
Kamis,
Bray menjemputku pagi hari kesekolah, aku tidak tau. padahal kita belum mempunyai hubungan layaknya hanya sebagai teman'.
Jum'at,
Bray mengajaku ke teman kota. entah rasanya aku ingin dandan secantik mungkin ! inikah jatuh cinta ? ah tuhan ! aku tak tau apa yang terjadi pada diriku ! lalu setelah aku sampai ditaman kota. terlihat Bray duduk di bangku itu. lalu aku duduk disampingnya. lalu Bray mengatakan perasaanya padaku. tanpa berfikir lama ku balas perasaanya, dan sekarang kami layak dipanggil 'kekasih'
Sabtu,
Malam-malam Bray mengajakku lagi ke taman kota. tanpa kupikir panjang, kuterima ajakannya. setelah sampai. Bray menceritakan semuanya kepadaku. aku sedih mendengar ceritanya. ini adalah malam yang terahir aku dan Bray. "Sebab itu aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu" kata Bray padaku. Bray divonis penyakit. dan hidupnya hanya 6 bulan. dan besoklah ke 6 bulannya itu. aku dan Bray saling menyayangi. aku tak ingin Bray pergi..... kuhabiskan malam-malam terahirku dengan Bray. kami berpadu bibir dengan bibir. bibir yang lembut menemaniku di malam itu............ lalu Bray mengantarkanku pulang .
Minggu,
Aku pergi ke rumah Bray, disitu banyak orang. Bray menghebuskan nafas terahirnya. aku hanya bisa bersedih, berdoa, agar Bray tenang disana. sandainya waktu itu bisa diulang. dan menghabiskan waktu 'satu minggu bersamanya' dan dimulai dengan aku menabraknya waktu di koridor.
0 komentar:
Posting Komentar